Rabu, 16 Desember 2009

Hisablah Kalian Sebelum Kalian Dihisab


Pada hari yang serba sulit itu,

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ

"(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal Sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya". (QS. Al Hajj [22]: 2)

Pada hari anak-anak kecil menjadi beruban dan manusia paling suci, para Nabi dan Rosul, berseru dengan suara mengiba: "Robbku selamatkan aku. Tuhanku selamatkan aku". Pada hari bumi terbelah, langit terpecah, bintang-bintang jatuh berguguran, dan sistem kerjanya tidak berjalan normal. Pada hari bumi bicara guna.

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا

"Pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Karena Sesungguhnya Tuhanmu Telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya". (QS. Al Zalzalah [99]: 4-5)

Pada hari itu, manusia dikumpulkan dalam keadaan telanjang bulat dan tidak berkhitan, diatas satu daratan. Hari itu, matahari berjarak satu mil dengan kepala manusia, lalu mereka mandi keringat. Tidak hanya itu, keringat mereka membalut tubuh mereka, hingga mencapai telinga mereka. Ya pada hari itu, manusia dihisab (dievaluasi) atas apa yang mereka kerjakan selama hidup didunia dan sejauh mana realisasi tujuan penciptaan mereka yang berhasil mereka wajudkan. Mereka dihisab dengan cermat dan tidak pernah terbayang dibenak manusia. Ketika melihat buku catatan amal perbuatannya peuh dengan laporan hal-hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Seorang berkata:

يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا 4

"Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya". (QS. Al Kahfi [18]: 49)

Amalan sebesar atom pun kelak ditanyakan. Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَه ُ

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula". (QS. Al Zalzalah [99]: 7-8)

Hisab Pada Hari Qiyamat.

Ada empat hal diantara yang dihisab pada seseorang dihari qiyamat, seperti disebutkan dihadits riwayatkan At-Tirmidzi bahwa Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"لَا يَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلُ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ مَا عَمِلَ بِهِ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ"

"Dua kaki seorang hamba tidak dapat bergerak pada hari qiyamat, hingga ia ditanya tentang empat hal. Tentang umurnya, untuk apa ia gunakan. Ilmunya yang mana saja yang telah ia amalkan. Hartanya darimana ia mendapatkannya sekaligus ia gunakan untuk apa. Dan tubuhnya untuk apa ia manfaatkan". (HR. At-Tirmidzi)

Sholat aspek pertama yang dihisab pada seseorang dihari qiyamat kelak, seperti diriwayatkan Abu Daud di hadits shohih bahwa Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَنَجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَ خَسِرَ"

"pertama seorang dhamba dihisab pada hari qiyamat adalah sholat, maka jika baik (mengerjakan sholat) maka akan beruntung dan selamat, dan jika buruk (tidak mengerjakan sholat maka sungguh dia gagal dan merugi". (HR. Bukhori: 540 dan Muslim:1005)

Kesaksian Organ Tubuh

Jika seseorang menolak mengakui salah satu amal perbuatan yang diperhatikan kepadanya, maka Alloh ta'ala membuat organ tubuhnya menjadi saksi baginya dan mengatakan apa saja yang ia kerjakan dengannya. Itulah yang terjadi, hingga seseorang berkata pada hari qiyamat: "Robbku, aku beriman kepada Mu, Kitab-Mu, dan Rosul-Mu. Aku juga sholat, berpuasa, dan bersedekah". Ia mengungkit-ungkit semua kebaikan yang mampu ia sebutkan. Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman: "Sekarang aku sediakan saksi bagimu". Orang tersebut bertanya-tanya, siapakah yang akan menjadi saksi baginya? Tiba-tiba, mulutnya dikunci dan dikatakan kepada pahanya, "bicaralah" lalu paha, daging, dan tulang orang tersebut melaporkan seluruh perbuatannya. Itu agar ia mendapatkan hujjah (saksi) dari dirinya sendiri. (HR. Muslim)

Tentang kesaksian organ tubuh. Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan". (QS. An Nuur [24]: 24)

Alloh subhanahu wa ta'ala menceritakan caci maki manusia terhadap kulit mereka sendiri:

وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ

"Dan mereka Berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kalian menjadi saksi terhadap kami?" kulit mereka menjawab: "Alloh yang menjadikan segala sesuatu pandai Berkata Telah menjadikan kami pandai (pula) berkata". (QS. Fushshilat [41]: 21)

Hisablah Diri Kalian Sebelum Kalian Dihisab

Siapa ingin selamat dari kehinaan dan pertanyaan (hisab) pada hari qiyamat, ia harus menghisab dirinya didunia sebelum dihisab diakhirat. Itulah yang di wanti-wanti Alloh subhanahu wa ta'ala pada kita saat berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Alloh, Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan". (QS. Al Hasyr [59]: 18)

Umar bin Khoththob rohh memahami makna ayat diatas dengan mendalam. Ia berkata kepada rakyatnya: "Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah menghadapi hari qiyamat". (lihat, Tarikhu Umar: 201)

Generasi shohabat punya tradisi menghisab diri mereka, karena takut ditanya Alloh subhanahu wa ta'ala pada hari qiyamat. Amir bin Abdulloh berkata: "Aku pernah melihat dan beteman dengan sejumlah shohabat Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam. Mereka bercerita kepadaku bahwa orang paling sering menghisab dirinya". (lihat, Az-Zuhdu: 226)

Pasca Shohabat, datanglah periode tabi'in yang mengerjakan apa yang tadinya dikerjakan generasi pertama Islam. Dikisahkan, Al-Hasan Al-Bashri menangis pada suatu malam, hinga membuat tetangga-tetangganya ikut menangis. Esok paginya, salah seorang tetangga datang kepada Al-Hasan Al-Bashri dan berkata kepadanya: "Tadi malam, engkau membuat keluarga kami menangis". Beliau berkata dengan tetangganya itu: "Tadi malam, aku berkata kepada diriku. 'hai hasan, barangkali Alloh melihat sebagian aibmu, lalu berfirman, 'kerjakan apa saja, tapi aku tidak menerimanya sama sekali". (Az-Zuhdu: 280)

Mereka hidup dengan musahabah dan bahagia dengan kedalaman iman seperti itu. Mereka tahu apa yang dikehendaki Alloh subhanahu wa ta'ala pada mereka dan mereka Al-Qur'an yang bergerak. Satu orang dari mereka tidak sama dengan satu orang dari kita sama sekali. Jika kita ingin kejayaan dikembalikan kepada kita, maka tidak ada pilihan selain menapaktilasi jejak-jejak mereka. Adakah diantara kita yang mau mengerjakannya?

 

About

Text

"Dengan Kemurnian Merekat Persatuan" Copyright © 2009 Community is Designed by lembaga nurul ilmi