Selasa, 03 November 2009

Iman Kepada Malaikat

A. Urgensi Iman Kepada Malaikat.

Malaikat adalah makhluk Alloh yang memiliki sifat-sifat terpuji yang harus diyakini dan imani dengan benar oleh seorang muslim berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Semuanya beriman kepada Alloh, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan Rosul-Rosul-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 285)

“Akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Alloh, hari Kemudian, Malaikat-Malaikat, Kitab-Kitab, Nabi-Nabi.” (QS. Al-Baqarah: 177)

Dan masih banyak lagi ayat yang menjelaskan kewajiban dan keutamaan iman kepada malaikat, bahkan Alloh merangkaikannya setelah iman kepada diri-Nya.

Dan dalam hadits Jibril yang masyhur, ketika Rosululloh Shollallohu’alaihi wa Sallam menjawab pertanyaan tentang iman, beliau bersabda:

"أَنْ تُؤْمِنَ باِللهِ وَمَلَائِكَتِهِ..."

"....yaitu iman kepada Alloh dan para Malaikat...". (HR. Bukhori dan Muslim)

B. Definisi Malaikat

Malaikat (مَلَائِكَةٌ) merupakan bentuk jamak dari kata berbahasa Arab (مَلْأَكٌ) mal'akun yang berasal dari kata (مَأْلَكٌ) ma'lakun. Sedangkan kata "ma'lakun" itu sendiri berarti utusan, jadi malaikat adalah utusan-utusan Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat". (QS. Faathir: 1)

C. Hakikat Malaikat

1) Malaikat adalah alam ghoib (supra natural) yang tidak ditampakkan Alloh kepada kita, sehingga kita tidak dapat melihatnya. Tetapi kadangkala Alloh Subhanahu wa Ta’ala memperlihatkannya kepada sebagian hamba-hamba-Nya, seperti kepada Nabi Muhammad Shollallohu’alaihi wa Sallam dan Maryam, ibunda Nabi Isaa alaihissalam.

2) Malaikat adalah makhluk Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang diciptakan dari cahaya.

Rosululloh Shollallohu’alaihi wa Sallam bersabda:

"خُلِقَ المَلَائِكَةُ مِنْ نُوْرٍ"

"Malaikat diciptakan dari cahaya". (HR. Muslim)

3) Malaikat bukan hanya sekedar ilusi, hayalan, imajinasi, tokoh fiktif, atau kekuatan maknawi (potensi jiwa) yang positif sebagai pendorong kebaikan yang tersimpan pada makhluk (manusia). Tetapi mereka mempunyai jasad dan memiliki sayap-sayap.

Artinya:"Segala puji bagi Alloh Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat". (QS. Faathir: 01)

Rosululloh Shollallohu’alaihi wa Sallam pernah melihat sifat bentuk Malaikat Jibril yang mempunyai 600 sayap yang menutupi ufuk.

4) Malaikat merupakan utusan dan wakil Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang diserahi tanggung jawab untuk mengurus berbagai macam urusan.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala brfirman:

“Alloh memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Alloh Maha mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al Hajj: 75)

5) Malaikat adalah hamba Alloh yang mulia dan dimuliakan.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Padahal Sesungguhnya bagi kalian ada (Malaikat-malaikat) yang Mengawasi (pekerjaan kalian). Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu).” (QS. Al Infithaar: 10-11)

“Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan.” (QS. 021. Al Anbiyaa': 26)

6) Malaikat senantiasa patuh, tunduk, ta'at dan beribadah kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berrfirman:

“Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (QS. 021. Al Anbiyaa': 27)

“Tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahriim:6)

7) Malaikat adalah makhluk Alloh yang mempunyai kedudukan yang tinggi dan memiliki kedekatan disisi-Nya.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Syaithon-syaithon itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru.” (QS. Ash Shaaffat: 8)

“Yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Alloh).” (QS. 083. Al Muthoffifiin: 21)

8) Jumlah malaikat sangat banyak sekali dan tidak ada yang dapat mengetahui dan menghitungnya kecuali Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

“Dan tiada kami jadikan Penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Alloh dengan bilangan Ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Alloh membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Robbmu melainkan dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia”. (QS. Al Muddatstsir:31)

Dalam hadits riwayat Imam Bukhori dan Muslim tentang kisah mi'roj dijelaskan bahwa Alloh Subhanahu wa Ta’ala memperlihatkan Baitul Ma'mur kepada Nabi Muhammad Shollallohu’alaihi wa Sallam yang didalamnya terdapat 70.000 malaikat yang setiap hari melakukan sholat, dan Malaikat yang telah keluar dari tempat tersebut tidak akan pernah kembali lagi.

D. Hakikat Iman Kepada Malaikat.

Iman kepada Malaikat mengandung empat unsur, yaitu:

1) Mengimani wujud (keberadaan) mereka yang bukan merupakan ilusi, tokoh fiktif rekaan para Nabi ataupun kekuatan maknawi belaka, sebagaimana anggapan orang-orang yang tersesat dalam mengimani Malaikat.

2) Mengimani nama-nama mereka yang kita kenal, seperti Jibril, Mikael, Isrofil, malik, Ridwan, Munkar dan Nakir.

3) Mengimani sifat-sifat mereka yang kita kenal, seperti sifat bentuk Jibril yang memiliki 600 sayap yang menutupi ufuk sebagaimana yang pernah dilihat oleh Rosululloh Shollallohu’alaihi wa Sallam. Ataupun sifat bentuk Jibril ketika menjelma menjadi seorang lelaki tatkala datang kehadapan Maryam atau tatkala bertanya kepada Nabi Shollallohu’alaihi wa Sallam tentang pokok-pokok agama ditengah kerumunan para shohabatnya.

4) Mengimani tugas-tugas mereka yang kita ketahui, sebagai perintah Alloh Subhanahu wa Ta’ala kepada mereka, seperti:

· Jibril diamanatkan menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rosul sebagai sumber kehidupan bagi hati dan jiwa.

· Mikail yang diserahi tugas menurunkan hujan dan tumbuh-tumbuhan yang merupakan sumber kehidupan, kesuburan dan kemakmuran bumi.

· Isrofil yang diserahi tugas meniup sangkakala di hari qiyamat dan hari kebangkitan sebagai tanda bagi kehidupan (kembali) jasad makhluk setelah kematian.

Ketiga Malaikat ini dikenal sebagai sumber kehidupan.

· Malaikat Malik dan teman-temannya yang diserahi tugas menjaga neraka.

· Malaikat Maut yang bertugas menyabut nyawa manusia.

· Malaikat yang dilimpahi tugas untuk menjaga dan mengikuti gerak-gerik manusia, baik siang maupun malam.

· Ridwan, Malaikat yang bertugas menjaga surga.

· Malaikat yang diserahi untuk senantiasa ruku', sujud dan berdzikir kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

· Malaikat yang bertugas memikul 'Arsy.

· Malaikat yang diserahi janin dalam rahim.

· Malaikat yang diserahi tugas menanyai orang yang sudah meninggal (mayit).

E. Buah Iman Kepada Malaikat.

1) Mengetahui dan mengakui keagungan, kebesaran, kekuatan dan kekuasaan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Kebesaran Makhluk (malaikat) pada hakikatnya berasal dari keagungan dan kekuasaan-Nya.

2) Bersyukur kepada Alloh atas perhatian dan anugerah-Nya kepada hamba-hamba-Nya dengan menugaskan para Malaikat untuk mengurus urusa-ursan yang membawa berbagai kebaikan dan mashlahat bagi hamba.

3) Cinta kepada peribadatan para malaikat yang sempurna kepada Alloh dan merekapun senantiasa memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman

"(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Robbnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala. Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang Telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang sholeh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Mu'min: 7-8)

0 komentar:

Posting Komentar

 

About

Text

"Dengan Kemurnian Merekat Persatuan" Copyright © 2009 Community is Designed by lembaga nurul ilmi